Selasa, 08 November 2011

menghindari pola hidup sekuler

Orang yang benar dan lurus dalam beragama islam akan merasakan hidup penuh dengan ketenangan, ketenteraman, kebahagiaan, kekhusu’kan yang terasa nyata dihati. Segala peraturan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih, bila diamalkan akan membuahkan rasa bahagia tersebut.
Ketika agama sudah dicampuri oleh manusia dengan berbagai syareat-syareat buatan manusia, dan upacara-upacara keagamaan buatan manusia maka Allah tidak akan menurunkan petunjuknya dan rahmatnya kepada orang-orang yang melakukannya.
a. Peran ilmu dan teknologi.
Tidak dipungkiri proses sekularisasi bangsa-bangsa diberbagai belahan dunia biasanya dibarengi dengan adanya revolusi ilmu dan teknologi, disusul dengan revolusi industri dan revolusi budaya.
Kecenderungan manusia untuk mencintai dunia yang amat sangat, mengakibatkan manusia tidak lagi mengetahui tujuan kehidupan, manusia sering membodohkan dirinya untuk lebih senang bodoh tidak mengetahui tujuan Allah menciptakan Alam raya, padahal tujuan penciptaan alam raya oleh Allah adalah sangat jelas
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 42:5)
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. (QS. 21:19)
maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat), dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79)
Semua makhluq yang diciptakan oleh Allah bertugas untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah dan kemudian bersyukur kepadanya dengan cara rajin bertasbih mengagungkan-Nya. Hanya makhluq-makhluq yang telah durhaka dan menyimpang, kepada Allah mereka akan meninggalkan tugas utama tersebut, sebagaimana firmannya.
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia, dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. 22:18)
Orang-orang yang mengabaikan tuntunan Allah dan acuh-tak acuh dengannya, dan sering mengabaikan, tidak menjalankan perintah-Nya, suka melanggar larangan-Nya, maka mereka akan menjadi manusia yang menempuh jalan kehinaan, sehingga mereka menjadi hina, tidak lagi suka mendekat kepada Allah Tuhan Yang Maha Suci, bahkan mereka lebih suka meyakini bahwa Allah itu tidak ada alias atheis.
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS. 45:22)
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS. 45:23)
dan mereka berkata:”Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)

orang-orang yang telah menuhankan hawa nafsu, yang selalu memperturutkan bujukan syaitan dan hawanafsu maka mereka akan jauh dari Allah, dan mereka lebih suka memiliki keyakinan bahwa Allah itu tidak ada, sehingga mereka kemudian menjadi manusia-manusia atheis, yang hidup sesuai dengan kemauan hawa nafsunya dan tidak mempercayai kepada aturan-aturan Allah Tuhan Yang Maha Suci.
Ilmu dan teknologi yang telah didapatkan oleh orang-orang yang tidak memahami tujuan hidup yang benar, maka akan digunakan untuk bersenang-senang memperturutkan hawanafsunya di muka bumi. Sehingga dengan demikian mereka akan semakin menjauhkan mereka dari jalan-jalan yang diridhoi oelh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar