Jumat, 02 Desember 2011

pola hidup dan golongan masyarakat aceh

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan.
Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).
Golongan Masyarakat Aceh
Pada masa lalu masyarakat Aceh mengenal beberapa lapisan sosial. Di antaranya ada empat golongan masyarakat, yaitu golongan keluarga sultan, golongan uleebalang, golongan ulama, dan golongan rakyat biasa. Golongan keluarga sultan merupakan keturunan bekas sultan-sultan yang pernah berkuasa. Panggilan yang lazim untuk keturunan sultan ini adalah ampon untuk laki-laki, dan cut untuk perempuan. Golongan uleebalang adalah orang-orang keturunan bawahan para sultan yang menguasai daerah-daerah kecil di bawah kerajaan. Biasanya mereka bergelar Teuku. Sedangkan para ulama atau pemuka agama lazim disebut Teungku atau Tengku.
(ogi/Carapedia)

Pencarian Terbaru (100)
Masyarakat aceh. Lapisan sosial masyarakat feodal di aceh. Macam macam bentuk pola kehidupan. Lapisan sosial masyarakat aceh. Bentuk bentuk pola kehidupan. Bentuk desa aceh. Sistem pola masyarakat feodal.
Macam macam golongan masyarakat. Masyarakat feodal. Masyarakat feodal aceh. Artikel kehidupan masyarakat. Pola kehidupan masyarakat aceh. Pengertian golongan. 2 golongan masyarakat.
Contoh artikel kehidupan dalam bermasyarakat. Lapisan masyarakat feodal aceh. Lapisan masyarakat aceh. Pengertian masyarakat dan contohnya. Golongan teuku dan tengku. Kehidupan sosial kerajaan aceh. Kehidupan sosial masyarakat aceh.
Golongan kerajaan aceh. Contoh lapisan masyarakat. Penjelasan golongan masyarakat aceh. Contoh golongan masyarakat. Masyarakat feodal surakarta. Golongan golongan kerajaan aceh. Lapisan sosial feodal aceh.
Kehidupan sosial masyarakat kerajaan aceh. Macam bentuk pola kehidupan. Feodal aceh. Definisi sastra daerah. Contoh contoh golongan. Pengertian sastra daerah. Keturunan feodal.
Lapisan lapisan dalam masyarakat. Pola masyarakat. Pemerintahan daerah dan pola hidup masyarakat. Pelapisan masyarakat. Bagaimana kondisi antara masyarakat adat dengan ulama di aceh. Pola hidup masyarakat desa. Contoh kehidupan sosial.
Adat dalam masyarakat aceh. Macam macam pola kehidupan. 4 golongan kehidupan sosial kerajaan aceh. Pengertian masyarakat aceh. Pengertian feodal. Pengertian sistem feodal. Golongan masyarakat aceh.
Pola kehidupan masyarakat feodal. Macam macam golongan sosial. Sosial aceh. Artikel pelapisan sosial. Pelapisan sosial masyarakat indonesia. Lapisan masyarakat feodal di aceh. Gaya hidup suku aceh.
Pola hidup aceh. Bentuk desa di aceh. Pola hidup masyarakat. Macam macam bentuk pola. Definisi pola hidup. Lapisan sosial masyarakat feodal di ach. Definisi pola.
Contoh pelapisan sosial. Definisi sultan. Bentuk pola kehidupan. Definisi golongan masyarakat indonesia. Pengertian kehidupan sosial. Pengertian gampong. Contoh pertanian tradisional di aceh.
Golongan dalam masyarakat. Keturunan masyarakat aceh. Pengertian pola hidup. Golongan sosial. Lapisan sosial. Sistem sosial masyarakat aceh. Artikel tentang pelapisan masyarakat feodal.
Feodal masyarakat aceh. Pola kehidupan masyarakat di daerah bandung. Pemerintahan daerah pola masyarakat. Arti uleebalang. Ada berapa golongan masyarakat kota. Artikel kehidupan sosial. Sistem masyarakat feodal.
Golongan yang ada di kerajaan aceh. Contoh golongan. Sastra dan masyarakat aceh. Bentuk atau contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan sosial contoh. Pengertian devinisi sosial dalam masyarakat. Cara hidup aceh.
Artikel kehidupan masyarakat sosial. Golongan teuku kerajaan aceh. Makalah macam macam bentuk pola kehidupan. Imeum meunasah di aceh. Contoh adat dimasyarakat. Contoh sistem sosial. Golongan tengku dan teuku.
Lapisan sosial pada masyarakat feodal surakarta. Golongan masyarakat di aceh.

Pola kehidupan manusia prasejarah

• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
 Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
 CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
• Bentuk budaya yang bersifat Material

pola kehidupan menetap

Pola kehidupan menetap memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, di antaranya:
• setiap keluarga dapat membangunan tempat tinggal yang lebih baik untuk waktu yang lebih lama;
• setiap orang dapat menghemat tenaga karena tidak harus membawa peralatan hidup dari satu tempat ke tempat lain;
• para wanita dan anak-anak dapat tinggal lebih lama di rumah dan tidak akan merepotkan;
• wanita dan anak-anak sangat merepotkan, apabila mereka harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain;
• mereka dapat menyimpan sisa-sisa makanan dengan lebih baik dan aman;
• mereka dapat memelihara ternak sehingga mempermudah pemenuhan kebutuhan, terutama apabila cuaca sedang tidak baik;
• mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga, sekaligus menghasilkan kebudayaan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya;
• mereka mulai mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam;
• mereka mulai mengenal sistem kepercayaan.
Dilihat dari aspek geografis, masyarakat pra aksara cenderung untuk hidup di daerah lembah atau sekitar sungai dari pada di daerah pegunungan. Kecenderungan itu didasarkan pada beberapa kenyataan, seperti:
• memiliki struktur tanah yang lebih subur dan sangat menguntungkan bagi kepentingan bercocok tanam;
• memiliki sumber air yang baik sebagai salah satu kebutuhan hidup manusia;
• lebih mudah dijangkau dan memiliki akses ke daerah lain yang lebih mudah;

Pola Kehidupan Semi Nomaden

terbatasnya, kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat menuntut setiap manusia untuk merubah pola kehidupannya. Oleh karena itu, masyarakat pra aksara mulai merubah pola hidup secara nomaden menjadi semi nomaden. Kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa mereka sudah mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan.
Pola kehidupan semi nomaden ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• mereka masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain;
• mereka masih bergantung pada alam;
• mereka mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan;
• mereka telah memiliki tempat tinggal sementara;
• di samping mengumpulkan bahan makanan dan berburu, mereka mulai menanam berbagai jenis tanaman;
• sebelum meninggalkan suatu tempat untuk berpindah ke tempat lain, mereka terlebih dahulu menanam berbagai jenis tanaman dan mereka akan kembali ke tempat itu, ketika musin panen tiba;
• peralatan hidup mereka sudah lebih baik dibandingkan dengan peralatan hidup masyarakat nomaden;
• di samping terbuat dari batu dan kayu, peralatan itu juga terbuat dari tulang sehingga lebih tajam.

Pola Kehidupan Nomaden

Nomaden artinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan masyarakat pra aksara sangat bergantung kepada alam. Bahkan, kehidupan mereka tak ubahnya seperti kelompok hewan karena bergantung pada apa yang disediakan alam. Apa yang mereka makan adalah bahan makanan apa yang disediakan alam. Buah-buahan, umbi-umbian, atau dedaunan yang mereka makan tinggal memetik dari pepohonan atau menggali dari tanah. Mereka tidak pernah menanam atau mengolah pertanian.

Berdasarkan pola kehidupan nomaden tersebut, maka masa kehidupan masyarakat pra aksara sering disebut sebagai ‘masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu’. Jika bahan makanan yang akan dikumpulkan telah habis, mereka kemudian berpindah ke tempat lain yang banyak menyediakan bahan makanan. Di samping itu, tujuan perpindahan mereka adalah untuk menangkap binatang buruannya.
Pada masa nomaden, masyarakat pra aksara telah mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dari setiap kelompok sekitar 10-15 orang. Bahkan, untuk mempermudah hidup dan kehidupannya, mereka telah mampu membuat alat-alat perlengkapan dari batu dan kayu, meskipun bentuknya masih sangat kasar dan sederhana. Ciri-ciri kehidupan masyarakat nomaden adalah sebagai berikut: • selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain,
• sangat bergantung pada alam,
• belum mengolah bahan makanan,
• hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu,
• belum memiliki tempat tinggal yang tetap,
• peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu.

pola hidup masyarakat desa donorejo

 Lahan yang ada di Donorejo pada saat Pemerintahan Kolonial Belanda masih berkuasa di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagian dikuasai perusahaan kehutanan Belanda atau di sebut BW3 dan sebagian lainnya milik rakyat. Lahan yang dikuasai oleh pemerintah Belanda di tumbuhi berbagai jenis pepohonan tapi masih liar, dalam arti belum dikelola secara teratur. Pada masa ini tanah milik petani masih banyak yang gundul. Komposisi tumbuhan yang ada masih didominasi oleh tanaman pangan semusim seperti tanaman jagung dan padi gogo.Tumbuhan berkayu masih jarang dibudidayakan.Tanaman pangan jagung dan padi menjadi pilihan untuk dibudayakan karena masyarakat akan merasa makmur ketika kebutuhan dasar yang berupa kebutuhan pangan sudah terpenuhi. Selain mengolah lahan, petani juga berternak kambing benggolo, kambing kacangan, kerbau, dan sapi. Peternakan dijalankan dengan sistem umbaran (liar) dimana ternak-ternak dilepas di lahan-lahan yang banyak pakan ternaknya, terutama rumput.
Sekitar tahun 1923 kambing jenis etawa mulai dikenal masyarakat namun masih untuk konsumsi orang Belanda. Kambing tersebut dikenalkan oleh orang-orang Belanda dan dibawa ke India dari sebuah distrik dengan nama Etawa. Ciri khas dari kambing ini adalah badan yang kurus dengan daging yang tipis. Pada waktu itu dibawa 5 pasang dan didatangkan di 5 glondongan (desa) diantaranya Donorejo. Pada mulanya kambing jenis ini hanya menjadi konsumsi orang Belanda saja karena kambing tersebut menghasilkan susu dan orang Belanda-lah yang terbiasa minum susu. Petani Donorejo saat itu mengolah tanahnya dengan cara membajak sawah dengan memanfaatkan hewan ternak mereka. Ketersediaan air pada masa ini cukup banyak karena desa ini mempunyai beberapa mata air. Meskipun demikian pada umumnya lahan yang ada berupa sawah tadah hujan.
Terjadi perubahan komposisi jenis tanaman yang cukup besar di masa pendudukan Jepang. Selain terdapat beberapa jenis yang tumbuh alami seperti aren dan kopi, pemerintah baru yang berkuasa mewajibkan petani untuk menanam jenis waluh, uwi, gadung, dan jarak. Lahan hutan yang dulu dikuasai pemerintah Belanda, pada masa ini terjaga dengan ketat dan akses masyarakat untuk masuk maupun memanfaatkan sama sekali tidak ada. Pada masa ini masyarakat mengalami masa-masa yang sangat memprihatinkan. Padi dan jagung sudah banyak berkurang karena perampasan, makanan pokok masyarakat berganti menjadi gelang(pati dari batang aren) sedang untuk minum teh masyarakat menggunakan daun kopi. Sebagai akibatnya penelolaan tanah mengalami sedikit perubahan, membajak tanah agak berkurang karena masyarakat mengurangi jenis padi dan jagung. Jenis baru yang ditanam membuat masyarakat memperlakukan tanah dengan cara dicangkul dan didangir saja.
Pada masa awal kemerdekaan penanaman jenis berkayu (masyarakat menyebutnya penghijauan) mulai digalakkan sehingga terdapat perubahan besar dalam komposisi jenis tanaman yang ada di lahan milik petani Donorejo. Di beberapa tempat padi gogo masih tetap ditanam. Jenis kopi yang tumbuh alami semakin banyak. Lahan yang dulu dikuasai pemerintah Belanda diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Sekitar tahun 1950-an lahan tersebut dibuka untuk masyarakat dengan system kontrak selama tiga tahun. Masyarakat mempunyai akses untuk turut memanfaatkan lahan di sela-sela tumbuhan kayu untuk budidaya tanaman pangan dan tanaman semusim lainnya. Pada masa ini cengkeh mulai dikenal dan dibudidayakan masyarakat. Sementara itu di bidang peternakan, masyarakat Donorejo masih memelihara kambing benggolo, sapi, dan kerbau.
Pada awal masa orde baru tidak terdapat perubahan yang berarti. Perubahan besar dirasakan sejak tahun 1980-an. Perubahan diawali pada tahun 1979 dengan ditemukan sebuah arca yang terbuat dari emas di dalam Goa Seplawan yang ada di desa Donorejo. Peristiwa ini membuka akses Donorejo dengan wilayah di sekitarnya, pemerintah pun mulai melirik Donorejo. Pada waktu itu pemerintah dengan program demplotnya mencoba mengembangkan jenis sengon dan kaliandra. Selanjutnya kaliandra menjadi jenis tanaman yang sangat penting untuk masyarakat Donorejo yang mulai banyak memelihara kambing PE (Peranakan Etawa).
Selanjutnya kopi Arabica dan robusta banyak dipelihara oleh masyarakat. Sebagai akibatnya padi gogo tidak ditanam lagi dikarenakan sudah tidak ada lagi lahan yang terbuka. Masyarakat lebih memilih untuk menanam jenis hortikultura, seperti kapulaga, pisang, panili, merica, dan kemukus. Pada tahun 1982 kopi dan cengkeh mengalami panen besar. Kasus BPPC (Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh) sangat mempengaruhi petani karena harga cengkeh yang mengalami penurunan drastis. Akan tetapi hal ini tidak sempat membuat perekonomian masyarakat terlalu ambruk karena di sisi lain sector peternakan maju pesat. Donorejo menjadi salah satu dari lima desa terbesar peternak kambing PE di Purworejo.
Sistem pertanian masyarakat selanjutnya semakin stabil, masyarakat juga telah mengenal sistem teras dalam hal mengelola lahannya yang sebagian besar berada di lereng-leeng bukit. Pupuk kandang masih banyak digunakan di samping pupuk buatan. Memasuki tahun 2000-an (masa reformasi) komposisi tumbuahn yang ada semakin beragam, dengan berbagai tanaman baik jenis berkayu, hortikultura maupun jenis pakan ternak. Campur tangan pemerintah dirasa mulai berkurang bahkan kegiatan penyuluhan tidak ada lagi. Perhatian petani pada lahan miliknya diwujudkan dalam kegiatan kegiatan pemeliharaan terutama untuk tanaman jenis pakan ternak yang menjadi komoditi utama di Donorejo.
Pada tahun 1980, terbentuk Kelompok Tani “SADAR”. Dengan adanya kelompok ini petani di Donorejo semakin sering mengikuti lomba-lomba pertanian, terutama sector peternakan. Bahkan sempat menjuarai perlombaan tingkat nasional, pada tahun 1989. Banyak orang dari luar daerah yangmengadakan studi banding, bahkan dari luar negeri. Pada tahun 1990 datang kunjungan dari India untuk melihat peranakan kambing Peranakan Etawa (PE) yang berasal dari negerinya. Akan tetapi, sampai saat ini para petani masih sulit untuk mengembangkan teknis pertaniannya. Petani hanya mengerjakan lahannya terkesan apa adanya meskipun disesuaikan dengan dinamika pasar local. Walaupun dengan kondisi demikian, kelompok tani di desa ini terus mengalami perkembangan. Ini terbukti dengan terbentuknya kelompok tani wanita. Di dalam masyarakat desa Donorejo terdapat pembedaan porsi kerja antara petani wanita dan pria. Petani pria lebih fokus pada sector produksi ; mengolah lahan dan menanam tanaman. Sedangkan pwtani wanita mempunyai tugas untuk mengerjakan pekerjaan pasca panen dan pemasaran.
Meskipun terletak di puncak bukit, Donorejo adalah sebuah desa yang cukup terkenal di wilayah Kabupaten Purworejo. Desa ini dikenal karena mempunyai sebuah obyek wisata Goa Seplawan. Keberadaan goa ini mempunyai nilai histories yang berkaitan dengan kondidi desa pada perkembangannya. Dengan dibukanya Goa Seplawan sebagai tempat wisata, maka praktis terbukalah akses masyarakat Donorejo dengan wilayah di sekitarnya. Hal ini sangat mempengaruhi percepatan perkembangan yang terjadi di Donorejo baik dalam masalah pertanian, peternakan, maupun perkembangan sosial di desa ini. Perbaikan fasilitas transportasi oleh pemerintah mulai dirasakan membantu kelancaran sektor ekonomi, khususnya bagi transportasi.

Kamis, 01 Desember 2011

mengatasi insomnia lewat pola hidup

Mengatasi insomnia akan sangat sulit dilakukan saat Anda terlanjur terbiasa dengan pola tidur yang minim atau tidak teratur. Padahal tidur sangat penting bagi setiap orang, karena aktivitas ini berfungsi sebagai pengendali irama kehidupan sehari-hari. Apa jadinya bila Anda harus beraktivitas keesokan hari dan membutuhkan banyak istirahat?

Penderita insomnia umumnya menderita kesulitan memejamkan mata di malam hari, sering terjaga di tengah malam dan tak bisa kembali tidur, maupun bangun di pagi hari terlalu cepat. Akibatnya, aktifitas penderita di keesokan hari jadi terganggu, karena tubuh menjadi lemas dan kurang bergairah. Sebaliknya, dengan mengatasi insomina, Anda bisa memperoleh energi dan gairah yang cukup untuk melakukan aktifitas keseharian.

Insomnia sendiri dapat menimpa semua orang tanpa kecuali, dan terbagi menjadi tiga jenis. Jenis pertama insomnia adalah penderita yang sulit tidur (sleep onset insomnia), sedang jenis kedua adalah orang yang bangun terlalu cepat dari keinginannya (early awakening insomnia), dan ketiga adalah orang yang  terbangun di tengah malam serta sulit terpejam kembali (sleep maintenance insomnia). Bila Anda mengalami hal-hal seperti ini, tips-tips berikut dapat dipraktekkan untuk mengatasi insomnia.

8 Langkah Mengatasi Insomnia

•    Pelajaran pertama untuk mengatasi insomnia adalah menghindari makan dan minum yang terlalu banyak sebelum tidur, karena perut yang terlalu kenyang akan membuat Anda tidak nyaman. Sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan Anda sering terbangun untuk buang air kecil, sehingga otomatis mengganggu waktu tidur.

•    Anda juga perlu mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti coklat, kopi maupun minuman bersoda dari sore hingga malam sebelum tidur untuk mengatasi insomnia. Kafein dapat merangsang syaraf dan memacu jantung, sehingga Anda akan mudah terjaga dan sulit untuk tidur. Ketimbang minuman tersebut, Anda sebaiknya memilih makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat atau minum segelas susu hangat.

•    Cara ketiga untuk mengatasi insomnia adalah jangan menggunakan ranjang sebagai tempat aktifitas lain (seperti makan atau bekerja). Gunakan ranjang hanya untuk tidur —atau seks bagi yang sudah berumah tangga, agar isi benak Anda  terfokus untuk tidur. Tak kalah penting, segera pergi ke atas ranjang saat Anda mengantuk.

•    Selain ketiga cara tersebut, mengatasi insomnia juga bisa dilakukan lewat rutinitas olahraga di pagi atau sore hari. Olahraga akan membuat kesehatan Anda semakin prima, sehingga dapat mencegah rasa stress yang menjadi salah satu penyebab insomnia.

•    Bagi Anda yang masih sulit mengatasi insomnia, suasana kamar tidur yang kurang nyaman mungkin jadi penyebab lain. Jadi, buatlah kamar senyaman mungkin, dan matikan semua benda yang dapat menimbulkan suara seperti ponsel, TV dan radio. Kemudian jangan tidur menghadap jam, karena akan membuat Anda stress bila tak kunjung terlelap sementara waktu semakin larut.

•    Ada baiknya satu jam sebelum tidur Anda mandi dengan air hangat, karena akan mengurangi ketegangan tubuh, menyegarkan tubuh dan pikiran, serta menimbulkan efek sedasi yang dapat merangsang rasa kantuk. Pola mandi seperti ini umumnya dilakukan orang barat, tetapi beban pekerjaan dan pola bekerja membuat mereka lebih sulit mengatasi insomnia yang diderita.

•    Anda juga dapat melakukan aktifitas relaksasi secara rutin seperti yoga atau meditasi untuk mempermudah tidur. Latihan ini akan melancarkan pernafasan, mengendurkan otot-otot yang tegang, serta melambatkan kinerja fungsi-fungsi tubuh yang membuat tubuh lebih relaks. Cara ini umumnya berhasil mengatasi insomnia, terlebih untuk para pekerja kantoran yang dirundung stres sepanjang siang.

•    Cara terakhir untuk mengatasi insomnia adalah tidur di siang hari. Tidur siang secara teratur mungkin membuat Anda tidur lebih larut di malam hari. Namun uniknya, keteraturan tersebut membuat Anda lebih mudah tidur di malam hari, selain stamina tubuh lebih terjaga karena diberi waktu istirahat yang cukup.
Nah, bila Anda telah melakukan 8 cara mengatasi insomnia di atas namun belum merasakan dampak berarti, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan berusaha mencari penyebab insomnia yang terjadi, memberikan obat-obatan yang diperlukan, atau mungkin menawarkan metode lain untuk mengatasi insomnia yang diderita.